Gatal adalah sesuatu yang umum dan wajar dialami sebagian besar orang. Gatal seringkali menyebabkan rasa yang tidak nyaman dan terkadang disertai rasa seperti terbakar.
Gatal di bagian tertentu tubuh terkadang mengindikasikan suatu kondisi tertentu, misalnya gatal pada vagina yang seringkali terkait dengan penyakit menular seksual, stres atau bahkan kanker bibir kemaluan.
Untuk mendiagnosis gatal pada vagina, dokter akan melakukan pemeriksaan dan melemparkan beberapa pertanyaan, misalnya apakah gatal disertai dengan keputihan? apakah gatal dirasakan setelah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman? dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu mempermudah dokter mengetahui penyebab gatal yang dirasakan.
Gatal pada Vagina tidak Disertai Keputihan, Apa Penyebabnya?
Adakalanya, gatal di vagina tidak disertai dengan keputihan. Kondisi ini terkadang membingungkan karena tidak diketahui jelas apa penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab umum rasa gatal pada vagina tanpa disertai keputihan, di antaranya:
- Gatal akibat keringat
Di seluruh bagian tubuh manusia, ada kelenjar keringat yang menghasilkan keringat ketika udara panas, atau setelah melakukan aktivitas tertentu. Kelenjar keringat ini juga bisa ditemukan di sekitar area genital, seperti di selangkangan.
Ketika keringat dihasilkan, maka ada bakteri yang ikut berinteraksi di sana, yang dapat menyebabkan rasa gatal atau bau tak sedap.
Gatal pada area vagina yang disebabkan keringat dapat diatasi dengan mengganti pantyliner dengan teratur, menggunakan pakaian dalam berbahan 100% katun, atau segera mengganti pakaian yang terkena keringat agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Hindari pula menggunakan produk pembalut yang beraroma, deodorant di area genital, sabun pembasuh area genital beraroma, atau menggunakan pakaian terlalu ketat dengan bahan yang tidak menyerap keringat.
- Luka bakar alat cukur menyebabkan gatal
Gatal juga biasanya dirasakan di area genital setelah bercukur. Anda mungkin juga dapat mengamati adanya bengkak atau kemerahan di bekas kulit yang dicukur.
Gatal di area genital setelah bercukur menandakan bahwa kulit di area tersebut kering dan membutuhkan pelembab, atau pisau cukur yang Anda gunakan kurang tajam. Untuk mencegah iritasi, pastikan menggunakan alat cukur yang tajam, mencukur searah pertumbuhan rambut, menggunakan after shaving gel untuk melembabkan area tersebut, dan hindari menggunakan sabun sembarangan agar tidak menyebabkan kulit kering.
- Eksim genital
Eksim genital pada wanita bisa sangat tidak nyaman. Selain vulva, eksim genital sering menyerang kulit di sekitar pembukaan anus dan kulit di bagian bokong. Eksim genital bisa memburuk akibat menopause yang tidak bisa hanya dibiarkan begitu saja. Anda perlu mendapatkan pengobatan dari dokter apabila gatal pada vagina disebabkan oleh eksim.
- Kutu kemaluan
Kutu kemaluan adalah serangga parasit yang ditemukan di area genital manusia. Rasa gatalnya biasanya ditandai dengan adanya telur kutu yang dengan mudah bisa ditemukan dan juga adanya kutu yang berjalan-jalan di area rambut kemaluan.
Kutu kemaluan umumnya disebarkan melalui kontak seksual, kontak dengan sprei, pakaian atau handuk orang yang terinfeksi.
Untuk mengatasi kutu kemaluan diperlukan rangkaian obat termasuk losion, sampo, gel, dan obat oral untuk menyingkirkan kutu dan telur-telurnya agar tidak semakin menyebar ke area berambut lain di bagian tubuh.
- Herpes
Herpes adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Virus ini menular melalui kontak seksual dan virusnya akan menetap di tubuh sepanjang waktu. Virus ini bisa aktif kembali apabila kekebalan tubuh Anda sedang menurun.
Herpes genital menyebabkan rasa sakit, gatal dan nyeri di area genital dan tidak bisa disembuhkan total. Obat maupun perawatan yang diberikan biasanya hanya dapat meredakan gejala dan menurunkan risiko penyebaran infeksi saja.
- Lichen sclerosus
Lichen sclerosus adalah kondisi tidak umum yang menyebabkan warna kulit tidak merata dan tampak lebih tipis dari biasanya, yang mempengaruhi area genital dan anal. Tidak diketahui jelas apa yang menyebabkan kondisi ini, namun para ahli menduga bahwa sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dan hormon yang tidak seimbang adalah pemicunya.
Kondisi ini biasanya disertai gejala seperti rasa tidak nyaman, kemerahan, gatal yang parah, kulit pecah-pecah dan berdarah, nyeri saat berhubungan seksual, dan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan pendarahan serta benjolan bernanah.
Umumnya, bila tidak disertai keputihan maka gatal pada vagina bisa diatasi sendiri di rumah. Namun bila Anda merasa tidak nyaman, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Anda bisa mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin apabila saat ini merasakan gatal di area vagina, baik yang disertai dengan keputihan atau tanpa keputihan.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Tracee Cornforth (2022). Vaginal Itching But No Discharge: Causes, Treatment, and More. Available from: https://www.verywellhealth.com/common-causes-of-vaginal-itching-and-burning-3572490
Ellen ellis (2020). What to Know About Vaginal Itching. Available from: https://www.healthline.com/health/vaginal-itching
National Eczema Society. Female genital eczema. Avaiable from: https://eczema.org/information-and-advice/types-of-eczema/female-genital-eczema/
CDC (2020). Parasites Frequently Asked Questions (FAQs). Available from: https://www.cdc.gov/parasites/lice/pubic/gen_info/faqs.html
Mayo Clinic (2020). Genital herpes. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/genital-herpes/symptoms-causes/syc-20356161
Mayo Clinic (2020). Lichen sclerosus. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lichen-sclerosus/symptoms-causes/syc-20374448